Kopi Hitam……

Kopi hitam panas dan kental memang merupakan sesajen yang sangat mumpuni dalam menemani setiap suasana. Entah suasana kalut, ribut maupun suasana happy. Entah ramuan apa atau kandungan aneh apa yang membuat orang orang seperti kami sangat mencintai kopi hitam, ibarat kata ” kutakkan bisa hidup tanpamu, walau sedetik saja..kopi hitam”..(duileee segitunya..).

Kopi hitam paling nikmati dinimati saat bersantai bersama keluarga, saat ngborol dan nongkrong bareng bersama teman ataupun disruput saat deadline pekerjaan semakin mengejar. Dan tentu saja sebatang sigaret serta kadang cemilan maupun gorengan renyah turut menemani ritual minum kopi.

Zaman sekarang banyak banget ragam kopi yang disajikan, ada kopi susu, kopi ABC, kopi jahe, kopi kungkirangkung dan masih banyak lagi deh pokoknya..tapi tetep saja tidak bisa mengalahkan citaras kopi hitam yang nikmat.

Oleh karena itu mari kita budayakan budaya minum kopi hitam, karen kopi hitam itu adalah produk lokal bangsa Indonesia. Dengan membeli dan mengkonsumsi kopi hitam berarti kita juga turut memajukan perkebunan nasional dan tentunya berimbas pada kesejahteraan petani kopi dan tentu saja berimbas pula pada kemajuan Bangsa Indonesia. ..Merdeka….!!!!!

 

 

Kapok Naik Travel Hanny Jaya..

Perjalanan Purwokerto-Yogya (PP) sudah jadi kabiasaanku. Travel sudah jadi kendaraan pasti yang nganter perjalananku. Namanya juga bukan fansclub ato pengikut travel tertentu, jadi setiap kali perjalanan gak bisa dipastikan naiknya travel yang mana. Kan banyak pilihan tuh travel  ke Yogya PP.  sedapetnya ajah, alias gonta-ganti…
Suatu hari, aku harus berangkat  pagi dan rencana dijemput jam 4 pagi. Aku sudah kasih ancer-ancer alamat jemput dengan sangat jelas….Perlu dicatat ya, rumahku bukan di selempitan. Masih di pinggir jalan gede. Alamat ini aku pakai untuk semua travel yang mau jemput aku . Semua baik-baik saja dan tepat tujuan.
Eh…kali ini ada kejadian menjengkelkan. Jam 4 pagi supir travel itu terus telpon aku, alamat belum ketemu. Aku kasih alamat ulang,eh gak cukup sekali, lebih dari 10 kali sopir itu telpon dan selalu ngomel-ngomel masih dengan tanya alamat. Akhirnya,,,sampai merasa bahwa dia benar, dia bilang aku suruh tunggu di  depan rumah (udah dari tadi kaleeee….). Sepuluh menit berjalan gak ada travel berhenti di rumahku. Sopir itu kembali telpon,, suamiku geram dan ambil motor muter-muter nyari sebenernya travel itu di posisi mana. Akhirnya ketemu juga. Ternyata travel itu keblabasan jauh dari rumahku.
Sudah jam 5 lebih,travel baru sampai d rumahku ,dan ini adalah jemputan pertama. Otomatis pemberangkatan jadi telat. Pertama aku naik, langsung  debat sama sopir itu, aku  disalahkan karna pemberangkatan jadi telat. Halo?????yang telat jemput siapa? Yang nyasar siapa??????
Aku  hanya menjelaskan secukupnya bahwa alamat itu sudah sangat jelas. Aku sudah  sering naik travel dengan alamat yang sama, yang lain sampai…jadi bukan alamatnya yang salah…..????? Ya kan?
Travel  itu terus jalan jemput penumpang lain. Setelah ada penumpang yang duduk di depan sebelah sopir  itu, keadaan lebih memanas. Supir   itu terus-terusan menceritakan kejadian penjemputanku. Supir itu bilang, ada penumpang yang kasih alamat gak jelas, jadi pemberangkatan telat. Seolah menyalahkanku.  Dia bilang juga, penumpang kalau disini diam saja tapi nanti tau-tau lapor ke kantor dan orang kantor yang gak tau kejadiannya langsung saja membela penumpang. (Wah dia dah takut duluan tuh bakal diomelin kantor)
Hei….ya iya lah pembeli jasa itu adalah raja! Lagian memang aku gak salah….aku terganggu dengan perjalanan yang terus diwarnai ocehan supir gila itu. (penumpang yang disebelahnya panas kali tuh kupingnya denger ocehan gak penting si supir)
Akhirnya aku  sampai di tujuan, tanpa bilang apa-apa aku  langsung turun. Jengkel! Mau diladenin malah ntar jadi ikut gila!
Pak Sopir yang terhormat, saya sudah berkali-kali naik travel. Saya selalu kasih alamat ini ke semua travel yang mau jemput saya. Faktanya, supir  travel yang lain sampai di rumahku  dengan tepat..baru pernah dan cuma Anda yang nyasar sendiri. Kalau gini, yang salah alamat kami atau kebodohan Anda? Kalau yang salah alamat kami, tak akan pernah ada supir travel lain yang sampai di rumahku.Kalau yang salah Anda??sadarlah betapa gobloknya Anda sebagai supir! Perjalanan penuh emosi!!!!

Aku Jenuh Bekerja…

Aku seorang wanita 27 tahun. Bisa dibilang aku sangat gak bisa tinggal diam di rumah (orang luaran). Bahkan banyak keluarga yang menentangku saat aku memutuskan untuk mulai berkarier sejak aku masih di bangku SMA. Waktu itu, pagi hari aku fokuskan untuk sekolah, sepulangnya aku langsung menuju ke sebuah station radio swasta untuk menyalurkan hobiku sekaligus mengorek uang.
Yups,,,,aku jadi penyiar radio. Kegiatan itu aku jalani sampai kelas 3 SMA. Protes keluarga semakin mengguncangku. Aku dilarang keras meneruskan kegiatan sampinganku,penyiar radio karena dikhawatirkan mengganggu konsentrasi belajar menghadapi ujian akhir di kelas 3. Tapi semua aku tepis, aku berusaha membuktikan bahwa semua akan baik-baik saja. Alhamdulillah, aku berhasil dengan pembuktian itu.
Aku meneruskan pendidikanku ke perguruan tinggi. Ini setara dengan karierku yang terus meningkat.
Aku keluar dari radio dan pindah ke televisi lokal, masih sebagai penyiar(cuma kali ini semua tampilanku muncul dan dilihat banyak orang). Kembali aku didebat oleh keluarga atas kegiatanku yang semakin padat. Selama aku kuliah selama itu aku bergelut sebagai presenter TV. Alhamdulillah aku berhasil dengan pembuktian kedua.
Setelah lulus kuliah aku memutuskan untuk bekerja di kantoran, yang lebih nyambung dengan ilmu yang aku dapat waktu kuliah yaitu sebagai seorang accounting. Semua kegiatan yang aku lakukan semua dengan senang hati, karena memang aku menyukai aktivitas dan aku anti diam.
Statusku sekarang aku istri dan ibu dari seorang anak. Dulu, mendekati kelahiran anakku aku cuti dari kantor tempat kerjaku, wah rasanya jenuuuuuh…..banget di rumah. Walaupun aku senang menunggu kelahiran putraku, tapi hari-hari yang aku lalui waktu itu sangat menjenuhkan tanpa rutinitas. Semua berakhir saat putraku lahir. Aku disibukkan dengan kegiatan baru yang sangat menyenangkan. Mengurus anak….Ya! itu adalah hakikat perempuan. Aku bangga bisa menjadi ibu dan konsentrasi mengurus anak. Saking merasa asyiknya dengan kesibukan baru itu dan senangnya mengikuti perkembangan anak setiap harinya, aku memutuskan untuk keluar dari kerja dan konsentrasi penuh ke anak. Awalnya aku nyaman dengan semua itu. Tapi itu tak berlangsung lama, aku mulai jenuh dengan rutinitas yang itu-itu melulu. Mungkin karena aku terbiasa aktivitas sebagai wanita pekerja.
Atas ijin suami, aku kembali bekerja kantoran. Anak masih tetap aman karena diasuh Eyangnya. Tidak masalah buat keluarga kami. Aku kembali nyaman dengan duniaku. Aku masih tetap bisa kerja kantoran seperti dulu-dulu, sepulang kerja aku sudah ditunggu anak yang mengajak bermain. Betapa senangnya waktu aku pulang kerja sudah ada yang menungguku di pintu. Aku merasa sangat nyaman, karena aku imbang antara kerja dan rumah tangga.
Kembali aku terjebak dengan kata jenuh. Entah kenapa aku selalu seperti ini, gampang banget jenuh. Aku pingin lagi konsentrasi penuh ngurus anak. Hal itu semakin menguat saat suasana kantor sedang tidak kondusif. Wah,,,aku bener-bener pingin mainan seharian sama anakku. Tapi kali ini aku masih ragu untuh memutuskannya…Aku takut salah langkah. Inilah titik jenuh yang paling memuncak, aku kerja sudah gak nyaman. gak menikmati, seolah-olah hanya menjalani kewajiban sebagai karyawan saja. Aku pingin kembali ke anakku….……

Sebuah cerita untuk yang tercinta

Sebuah perjalanan cukup singkat untuk mengenalmu. Namun itu cukup membuatku tertarik untuk bersamamu lebih lama. Tak panjang cerita yang kita miliki.Semua mengalir seolah mempermudah kita untuk bersatu.Tak pernah terpikir sebelumnya aku akan menikah secepat ini dengan orang yang tiba-tiba datang dan tak kukenal sebelumnya. Hanya berawal dari sebuah hobi yang akhirnya membawaku untuk menemui jodohku.

Tiga tahun sudah kita bersama. Semakin hari aku merasakan cinta yang semakin tulus. Cinta itu semakin tumbuh subur karena selalu kau sentuh dengan segala yang kau punya. Aku merasakan indahnya semua yang kau beri untukku. Walau terkadang sulit untuk kucerna perasaan yang kau miliki. Jarang kau ungkap dengan kata-kata seperti yang aku mau. Tapi aku bisa merasakan dari sikapmu yang menyiratkan perasaan itu. Aku yakin kamu punya semua kasih,sayang dan cinta itu untukku. Semoga aku tak salah…amin
Perjalanan hidup kita tak semulus cinta yang kita miliki. Banyak yang harus kita perjuangkan untuk mencapai kebahagiaan seutuhnya. Kebahagiaan yang bukan hanya dari kasih sayang kita. Kemapanan akan menyempurnakan indahnya hidup kita. Cukup sulit memang menuju kesana. Mungkin butuh waktu lama untuk mewujudkan harapan yang kita miliki. Namun aku yakin suatu saat nanti kita bisa seperti yang kita inginkan. Meraih impian kita selama ini. Dengan usaha dan doa, semoga Tuhan akan menolong kita, mempermudah jalan menuju kesana.Semoga… amin

Saat ini Tuhan telah menunjukkan jalan itu untuk kita. Walau belum sepenuhnya, dengan kegigihan kita semoga akan semakin terbuka lebar akses meraih mimpi kita. Hingga suatu saat nanti kita bisa bahagiakan anak-anak kita seutuhnya.

Aku harap kamu tak pernah putus asa walau banyak rintangan yang harus kita lalui. Berjuanglah terus meraih asa kita. Bersiaplah menyambut kata dariku dan anak-anakmu, Bangganya memanggilmu “Ayah”.Kesempurnaan itu akan segera terwujud jika kamu mampu melihat setiap kesempatan yang Tuhan beri. Tak pernah cukup kata untukku selalu  berdoa, berharap dan mendukung segala langkahmu menuju yang terbaik untuk hidup dan masa depan kita. Tak kan pernah lelah untukku menunggu sampai saat itu datang dan kita nikmati bersama anak-anak terkasih. Satu harapku, semoga kasih sayangmu tak pernah berpaling hanya untukku dan anak-anakmu.
Semoga Tuhan mendengar dan mengabulkan doa dan harapan kita selama ini. Amin…
With Love
Keluarga Syafita

Anakku, Motivasiku…

Semua berawal dari sebuah keadaan yang lain dalam tubuh anak kecilku yang terlahir 16 bulan yang lalu.
Saat itu, betapa kami semua tersentak dengan sebuah berita dari dokter spesialis anak yang merawat bayi kami, bahwa anakku terlahir tanpa anus.
Saat itu, tak ada yang merintangi jalan kami untuk segera menyelamatkan putra kecilku.
Apapun itu, bagaimanapun kondisi keuangan kami pada waktu itu yang kami utamakan hanya keselamatan dan kesempurnaan bayiku yang masih sangat merah…
Ketika umur 2 hari anakku harus menjalani kepahitan, bersakit-sakitan dengan jarum dan peralatan kedokteran yang lain. Sangat mengenaskan,perih buat kami orangtuanya, seandainya kesakitan itu bisa dipindahkan ke saya…..
Terus terang kami bukan keluarga yang kaya raya, yang siap dengan situasi seperti itu, untuk bisa menyempurnakan kondisi putraku tidaklah cukup mudah bagi kami. Karena harus 3 kali tahap operasi yang harus dia jalani. Berarti juga kami harus menyiapkan uang untuk 3 kali proses  operasi itu yang masing-masing berselang kurang lebih 7 bulan.
Betapa rumitnya keuangan kami pada waktu itu, tanpa tabungan yang kami punya karena kami menikah dalam usia yang masih sangat muda dan masih belum cukup siap untuk menghadapi semua itu. Bisa dbilang kami bermodal nekat dan berharap Allah yang akan menolong kami, memudahkan jalan kami untuk menyelamatkan putra kecilku.
Mulai saat itu, konsentrasi kami hanya mencari uang untuk operasi. Alhamdulillah, operasi pertama dan kedua sudah terlaksana, Tentunya dengan banyak cerita perjuangan kami untuk bisa membiayainya.
Sungguh Allah Maha Adil, saat kami dihadapkan dalam kesulitan Allah ada bersama kami. Keluarga besar kami sangat mendukung kami menghadapi kondisi itu, Alhamdulillah kami punya keluarga yang sangat baik, sangat peduli dengan kami. Mereka semua membantu kami menghadapi semua itu….
Masih harus 1 kali operasi lagi. Puluhan juta harus kami siapkan lagi. Untuk yang terakhir ini yang paling sulit bagi kami. Semua sudah terkuras di 2 kali tahap operasi itu. Tak ada lagi pandangan kami untuk bisa mendapatkan uang lagi…
Yang ada dalam pikiran kami dan yang bisa kami lakukan adalah saya dan suami bekerja yang menghasilkan uang banyak dalam waktu cepat.
Akhirnya dengan banyak pertimbangan, aku dan suami berangkat ke Bali untuk misi mencari uang. Terpaksa, aku harus menitipkan anakku ke orang tuaku. Itupun tak semudah yang kami bayangkan, aku dialrang keras oleh bapak untuk pergi ke Bali. Karena terlalu jauh dan terlalu sadis meninggalkan anak yang masih harus dalam perawatan khusus setiap harinya.
Tapi menurut kami, itulah yang bisa kami lakukan untuk bisa membiayai operasi kelak.
Dengan banyak halangan, kami tetap berangkat ke Bali. Bismillah….
Sampai disana, kami mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang cukup. Karena walaupun kami bukan dari keluarga kaya raya, tapi orang tua kami selalu mengedepankan pendidikan. Inilah untungnya, kami bisa dapat pekerjaan dengan mudah dan layak serta gaji yang lumayan cukup besar.  Bayangan untuk biaya operasi mulai ada,,,,,
Tak semulus yang dibayangkan,ternyata tanpa restu bapak yang aku dapat waktu itu inilah akibatnya…
Anakku kembali masuk rumah sakit dengan cerita lain. Menurut cerita orang rumah, anakku selalu nyari orang tuanya. Karena waktu itu dia belum bisa bicara, hanya kode-kode yang dia kasih bahwa dia kehilangan orangtuanya. Katanya, dia menjadi banyak melamun. Dari situlah mungkin anakku memendam perasaan dan akhirnya berbuntut panas tinggi dan diare sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Kami pulang untuk menemui anak kami, benar! Saat kami datang, panasnya mulai turun….Alhamdulillah, dia bisa cepat pulang ke rumah lagi. Memang benar, dia stress ditinggal Ayah Bundanya. Obatnya hanya satu, bertemu dan berkumpul lagi.
Tapi itu gak sangat gak mungkin…karena kalau kami berkumpul, kami gak bisa dapatkan uang untuk operasi itu…
Alhamdulillah,,,setelah beberapa rintangan kami hadapi, Allah datang menolong kami saat kami sedang dilema antara bekerja untuk biaya operasi tapi harus dekat dengan putra kami.
Kami dapat pekerjaan lagi di tempat yang lebih dekat dan masih dengan gaji yang cukup.
Mulai saat itu, kami mulai nyaman,,Anak juga gak merasa ditinggal….Semua baik-baik saja, restu orang tua sudah kami dapatkan sepenuhnya
Alhamdulillah jalan yang begitu berliku bisa kami lalui. Saat ini kami sedang berusaha merangkak untuk mencoba bangkit dari keterpurukan…
Apapun yang harus kami lalui, kami ikhlas dan sabar demi untuk kesempurnaan putra kami…
Kelahiran putraku merubah hidup kami, membawa hikmah bagi kami sebagai orang tua baru.
Anak adalah segalanya buat kami,
Saat ini kami sedang berusaha keras mencari uang untuknya. Setelah dia terganggu dengan kondisi yang seperti itu dan harus bersakit-sakitan menghadapinya, kami harus tanggung jawab menggantikan kebahagiaannya yang selama ini tertunda dan belum dia rasakan.
Kami berusaha mencarikan untuk masa depannya yang lebih baik.
Putraku….semoga kami bisa membahagiakanmu…
Putraku….semoga masa depanmu bisa kamu raih dengan sempurna

Ayah  Bunda berusaha untuk kamu…